Melawan Lupa!! Pertempuran 5 Jam Berdarah di Kalianda
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Selasa, 21 Maret 2017

Melawan Lupa!! Pertempuran 5 Jam Berdarah di Kalianda

Kalianda, KaliandaNews - Hari ini 21 Maret 1949, tepat 68 tahun yang lalu, terjadi pertempuran 5 jam berdarah di Kalianda Lampung Selatan.

Foto: Ilustrasi
Seiring berjalannya waktu, pertempuran yang menelan setidaknya 21 orang korban jiwa, yang masing-masing 12 dari pejuang asal Kalianda dan 9 orang lainnya dari tentara belanda mulai dilupakan. Terbukti dengan tidak adanya peringatan khusus yang dilakukan untuk memperingati hari Pertempuran 5 Jam Berdarah tersebut.

Kita seolah lupa dengan perjuangan heroik yang dilakukan para pahlawan, yang menahan agresi militer ke-II tentara Belanda di Kota Kalianda.

Untuk memperingati hari 5 Jam Berdarah, KaliandaNews.com diberikan kesempatan untuk bertemu dengan dua orang anak pejuang kala itu, anak dari Kolonel Makmun Rasyid yakni Iskandar Makmun Rasyid dan anak dari Rahim Rasyid yaitu Purnawardi.

Dalam pertemuan yang digagas oleh Camat Kalianda Erdiyansyah, SH, MH dan dihadiri oleh wartawan senior Rudi Suhaimi tersebut, dibahas beberapa hal diantaranya persoalan pentingnya peringatan "Hari Pertempuran 5 Jam berdarah" yang selama ini seolah dilupakan.

"Dulu napak tilas untuk memperingati terjadinya pertemuran 5 jam berdarah, terakhir dilaksanakan pada tahun 90an. Sejak itu tidak pernah dilakukan lagi," kata Iskandar Makmun Rasyid, (21/03/17). 
Camat Kalianda dan Keturunan Kol Makmun Rasyid serta awak media berbincang santai membahas Hari Pertempuran 5 Jam di Kalianda 1949
Ia ingat, saat itu napak tilas dilakukan oleh sejumlah siswa di Kalianda dengan harapan generasi muda dapat mengenang apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan.

"Dulu anak-anak SMA dari kalianda semuanya hampir semuanya ikut, waktu itu memang almarhum (Kol Makmun Rasyid, red) masih ada.

Sementara Purnawardi juga mengungkapkan apa yang telah dilakukan oleh para pejuang, sudah selayaknya diperingati sebagimana hari-hari besar lainnya

"Harapan kita supaya hari pertempuran 5 jam berdarah bisa dibuat perda dan kemudian bisa diperingati. Ada hari Kelapa, ada hari-hari besar lainnya kita peringati jadi sudah selayaknya hari pertempuran 5 jam berdarah juga diperingati." Ungkap Purnawardi.

Menanggapi hal itu, Erdiyansyah mengungkapkan sebagai generasi muda, sudah selayaknya saat ini kita seharusnya memperingati hari perjuangan para pahlawan tersebut, sebagai tanda terimakasih genarasi saat ini kepada para pahlawan yang telah gugur dan mempertaruhkan nyawanya.

"Nanti kita akan buat panitia khusus yang mempersiapkan segala sesuatu agar kita bisa memperingati hari pertempuran 5 Jam Berdarah. Selain itu juga tim ini juga bisa mengingatkan dan mendorong DPRD untuk membuat Perda tentang hari bersejarah tersebu." Ungkap Erdiyansyah.

Menurut Erdi, perlunya pantia khusus tersebut dibuat lantaran selama ini kita sebagai masyarakat seringkali lupa dengan jasa para pahlawan tersebut.

Baca Juga: Orang Kalianda Wajib Tahu! Ini Dia Kisah Pertempuran Sengit 5 Jam diKalianda 21 Maret 1949 

"Kita jangan menyalahkan siapa-siapa, sekarang tugas kita adalah bagaiman caranya agar kedepan peringatan Pertempuran 5 Jam berdarah dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan dimasukan dalam kalender of ivent Lamsel agar generasi saat ini tidak melupakan sejarah." Papar dia.

Ia juga berharap kedepan pihaknya juga akan bekerjasama dengan pihak Dinas Pendidikan, Dinsos Lamsel untuk menerbitkan buku tentang pertempuran 5 jam berdarah. "Agar cerita pertempuran 5 jam berdarah dapat ditulis ulang dalam bentuk buku sehingga dapat dibaca oleh generasi muda". Tutupnya.  (Kur)