Kongres LMND ke-VIII, Raden Deden Fajarullah Didapuk Jadi Ketua
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Rabu, 17 Mei 2017

Kongres LMND ke-VIII, Raden Deden Fajarullah Didapuk Jadi Ketua

Lebak, KaliandaNews - Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menyelenggarakan kongres VIII di Desa Gunung Anten, Kabupaten Lebak.

Dalam rilis yang diterima KaliandaNews.com, Kongres VIII mengangkat tema “Membangun Organisasi yang mengabdi pada Buruh dan Tani untuk wujudkan Belajar, Mengorganisir, Bersatu dan Berjuang”.

Dipilihnya Desa Gunung Anten merupakan implementatif dari tema yang diangkat pada kongres VIII LMND yang menegaskan bahwa mahasiswa sebagai kelas pendorong perubahan harus belajar bersama rakyat, mengorganisir rakyat tidak meninggalkan rakyat tidak berada jauh dengan rakyat, harus bersatu dengan rakyat, dan berjuang bersama rakyat.

Kongres nasional LMND ke VIII dihadiri oleh berbagai organisasi pergerakan mahasiswa, buruh, tani, antara lain Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Aliansi Mahasiswa Banten (AMB), Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA), Pergerakan Petani Banten (P2B).

Ketua Umum terpilih, Raden Deden Fajarullah mengatakan, LMND sebagai organisasi yang berbasiskan mahasiswa harus turut aktif mendorong terjadinya persatuan gerakan rakyat untuk melawan Imprealisme yang selama ini telah membuat sebagian besar rakyat menderita.

“LMND harus terlibat aktif dalam mendorong persatuan lintas sector untuk melawan imprealis-feodalis. Sistem ini adalah dalang dari kesengsaraan yang dialami rakyat, jika kita ingin sejahtera maka tidak ada pilihan lain selain melawan sistem yang menghegemoni ini," ujar Raden saat memimpin aksi masa untuk mendeklarasikan hasil kongres di Lebak, Banten, Selasa, 16 Mei 2017.

Raden juga menyatakan bahwa Krisis Kapitalis Internasional yang sedang terjadi akan semakin membuat penetrasi modal semakin agresif hal ini akan semakin membuat rakyat terasingkan dari kehidupan sosialnya. (Kur)