Kaliandanews.com - Banyak sekali permainan tradisional di Indonesia ini yang sudah jarang dimainka. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, anak-anak zaman sekarang lebih memilih permainan seperti Bermain Komputer, Game Online dan lain - lain.
Berikut adalah 10 permainan Tradisioal yang sudah jarang dimainkan :
Permainan ini menggunakan
alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira
30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil
ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan
memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga
beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari
bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok
tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka
kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari
bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin
jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah
menggendong.
Siapa yang nggak tahu permainan ini? Sampai hari ini kelereng atau gundu
masih dimainkan anak-anak di Indonesia. Pergi aja ke kampung-kampung, kamu akan
menemukan bocah-bocah baik yang laki maupun perempuan lagi seru-serunya
membidik kelereng lawannya.
Dalam permainan ini, kamu harus menembak atau mengenai kelereng lawan dengan kelerengmu. Nanti biasanya sih kelereng lawan yang kena sama kelerengmu bakalan jadi milik kamu
Pletokan dibuat dari bambu,
panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya
tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai
dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm.
Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa
yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat
dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan
ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm
Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Berikut adalah 10 permainan Tradisioal yang sudah jarang dimainkan :
1. Gatrik
2. Kelereng atau Gundu
Dalam permainan ini, kamu harus menembak atau mengenai kelereng lawan dengan kelerengmu. Nanti biasanya sih kelereng lawan yang kena sama kelerengmu bakalan jadi milik kamu
3.
Gasing
Gasing
/ Gangsing / Panggal adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan
berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang
ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali.
4. Pletokan
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm
5. Engklek
Permainan
engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang
datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian
melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.
Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.
Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.
6. Congklak
Congkak
adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di
seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan
sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian
dari tumbuh-tumbuhan.
7. Petak Umpet
Siapa yang tidak tahu permainan petak umpet. Tidak hanya Indonesia yang
memainkan permainan ini. Tapi banyak negara yang juga memainkan
permainan yang serupa meski dengan nama yang berbeda. Permainan ini
minimal dimainkan oleh 2 anak, namun semakin banyak yang ikut bermain
tentu akan semakin seru. Permainan diawali dengan menentukan gawang
jaga. Salah satu dari pemain diminta menutup mata dan menghitung 1-10.
Saat ia menghitung 1 sampai 10, pemain yang lain berlari dan
bersembunyi. Setelah hitungan selesai, penjaga gawang akan membuka mata
dan mencari lawan bermainnya yang bersembunyi.
8.
Ular Naga
Ular
Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di
waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah
yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan.
Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun
(TK - SD).
9. Boi - Boian
Model
permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari
pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya
bervariasi, biasanya terbuat dari buntalan kertas yang dilapisi plastik,
empuk dan tidak keras, sehingga tidak melukai. Satu orang sebagai
penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan
lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga
harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggauta lain yang melempar
bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga
lempengannya.
10. Lompat Tali atau Lompat karet
Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
(yb)