![]() |
Dampak penyalahgunaan heroin lewat jarum suntik | Net |
STOP Narkoba - Dampak penyalahaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan di Indonesia, banyak jenis narkoba yang masuk ke negara ini salah satunya Heroin.
Herion alias
heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Heroin merupakan salah satu jenis
obat terlarang yang paling populer dalam tradisi drug di Amerika, walaupun
sebenarnya heroin bukanlah barang baru diakhir tahun 60-an. Heroin sedikitnya
sudah dikenal oleh manusia sejak 6000 tahun yang lalu, diduga pedagang Arab
membawanya ke Cina dan digunakan sebagai bahan pengobatan. Setelah itu,
orang-orang Inggris dan Portugis memasok Cina dengan opium dan menempatkan
Inggris sebagai pemasok heroin terbesar di dunia.
Heroin mulai
dikembangkan sebagai obat penghilang rasa sakit sekitar tahun 1810. Pada masa
itu heroin dikategorikan sebagai obat ajaib karena kemampuannya
mengurangi rasa
sakit pasca operasi atau hanya sebagai penyembuh luka.
![]() |
Heroin | Net |
Pertengahan tahun
1850, heroin beredar luas di seluruh Amerika Serikat dan makin populer
digunakan di dunia kedokteran. Dalam pengobatan medis, heroin dimanfaatkan
sebagai obat penghilang rasa sakit oleh para dokter-dokter pada masa itu,
sayangnya penggunaan dosis yang berlebihan dan terlalu seringnya menyembuhkan
rasa sakit dengan heroin semakin memicu ketergantungan terhadap obat tersebut,
dan
membuat
ketergantungan tak terdeteksi sampai masa Perang Saudara berakhir.
Heroin merupakan
jenis opioda semi sintetik berupa serbuk putih butiran dan cairan. Rasanya
pahit, memiliki sifat menghilangkan rasa nyeri.
Mulai akhir 1800-an
sampai awal 1900-an, pabrik obat terkemuka mulai memproduksi perangkat untuk
menggunakan heroin yang mudah dijumpai ditemui di toko-toko obat yang terdiri
dari jarum suntik hipodermik dari kaca lengkap dengan sebuah botol kecil berisi
opiat (morfin/ heroin) dan atau kokain yang dikemas rapi dalam sebuah
kotak timah berukir indah.
Nama lain heroin
adalah putaw, heroin berwarna putih kecoklatan.Heroin memberikan efek
senang sesaat karena zat aktif heroin sebenarnya secara alamiah juga ada ada
pada otak manusia. Zat aktif itu mempengaruhi paling sedikit tiga reseptor yang
sangat penting dalam mencapai kesenangan. Zat-zat tersebut dikenal sebagai
enklaplalin dan endomorphine. Ketika seseorang menggunakan heroin maka
kemampuan alamiah zat untuk mencapai kesenangan akan terhenti. Akibatnya untuk
mendapat kesenangan, orang tersebut selalu tergantung sumber dari luar, yaitu
heroin.
Bentuk heroin berupa
serbuk keputih-putihan (tergantung proses pembuatannya), yang digunakan dengan
cara disampur dalam rokok, dihirup atau disuntikkan baik melalui otot atau
langsung ke dalam pembuluh darah, apabila heroin digunakan akan memberikan stimulasi
atau rangsangan yang bersifat bersemangat, gembira, berkhayal tinggi, percaya
diri besar dan mempunyai energi tak terbatas.
Efek-efek jangka panjang mencakup
- Gigi yang rusak
- Radang gusi
- Sembelit
- Keringat dingin
- Gatal-gatal
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh
- Koma
- Penyakit pernapasan
- Kelemahan otot, kelumpuhan separuh
- Penurunan kemampuan seksual dan impotensi jangka panjang pada pria
- Gangguan haid pada wanita
- Tidak mampu mencapai orgasme (wanita dan pria)
- Kehilangan daya ingat dan kinerja intelektual
- Introver
- Depresi
- Abses pada wajah
- Kehilangan nafsu makan
- Insomnia
Awas: Bahkan hanya dengan sekali menggunakan heroin, seseorang dapat mulai menuju jalan ke adiksi.
Banyak
orang yang mencoba heroin berpikir, “Saya akan mencoba satu atau dua
kali. Saya selalu dapat berhenti”. Tetapi siapapun yang mulai melangkah
di jalan itu, hampir tidak mungkin balik kembali. Pertimbangkan
pengalaman Sam, pecandu berusia 15 tahun: “Saat kamu mulai
menyuntikkannya, kamu kemungkinan besar muntah-muntah dan merasa jijik,
tetapi kamu segera akan mencobanya lagi. Dia akan merangkulmu seperti
kekasih yang tergila-gila. Rush dan ketagihan yang ditimbulkan oleh obat
membuat Anda merasa seakan-akan kehilangan udara—begitulah ia akan
menjeratmu.”
. (**)