Ini 5 Poin Kesepakatan GNPF-MUI dan Polri Terkait Aksi Bela Islam Jilid 3
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Senin, 28 November 2016

Ini 5 Poin Kesepakatan GNPF-MUI dan Polri Terkait Aksi Bela Islam Jilid 3

Ini 5 Poin Kesepakatan GNPF-MUI dan Polri Terkait Aksi Bela Islam Jilid 3
Foto: detik.com
Kaliandanews.com - Aksi bela Islam III yang diprakarsai Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan dilakukan pada Jum'at 2 Desember 2016.

Terkait dengan aksi tersebut Polri dan GNPF telah mencapai kesepakatan agar aksi tersebut tidak di manfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Ada pun, kesepakatan tersebut, di antaranya adalah akan digelar zikir, doa dan salat Jumat di lapangan Monas dengan khatib Ketua MUI KH Ma'ruf Amin. Aksi disepakati dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai pelaksanaan salat Jumat selesai.

"Kami sepakat akan digelar sajadah di tempat yang disepakati, kami akan berzikir dan berdoa. Kami harap para umaroh mendengarkan tausiah yang akan disampaikan para ulama," ujar Rizieq.

Berikut 5 poin GNPF-Polri selengkapnya yang disampaikan Rizieq:

1. GNPF-MUI dan Polri telah sepakat bahwa dalam aksi 'Bela Islam 3' akan digelar zikir dan doa untuk keselamatan negeri dan tausiah umaroh dan ulama di lapangan Monas mulai pukul 08.00 WIB sampai salat Jumat.

2. GNPF-MUI mengajak seluruh personel TNI dan Polri agar ikut dalam 'Aksi Bela Islam 3' ini untuk berzikir, berdoa, bersalawat, salat Jumat bersama dan mendengar tausiah dari para umaroh ulama.

3. GNPF MUI bersepakat dengan Polri, usai salat Jumat para pimpinan GNPF akan menyapa umat Islam di sepanjang jalan sekaligus melepas mereka pulang dengan tertib. Ini sekaligus merupakan tanggung jawab dari GNPF untuk memastikan peserta aksi pulang dengan tertib dan aman.

4. GNPF MUI sepakat dengan Polri perlunya dibentuk tim terpadu antara Satgas GNPF dengan TNI dan Polri untuk mengatur masalah teknis pelaksanaan di lapangan. Ada pun tim terpadu yang dibentuk untuk mengatur teknis pelaksanaan yang mencakup: 

a. Penetapan kiblat dan posisi panggung, mimbar dan mikhrab serta pengaturan shaft untuk salat Jumat supaya tertib dan rapi.
b. Membuka semua pintu Monas dan membuat pintu darurat di sekitar Monas. Tim terpadu akan turun ke lapangan untuk membuat sketsanya.
c. Menyediakan posko medis dan logistik serta tempat wudhu dan toilet.
d. Menempatkan satgas GNPF yang terdiri dari laskar-laskar berbagai elemen organisasi islam. Laskar ini akan ditempatkan di setiap perempatan sepanjang Sudirman-Thamrin itu sejak Jumat (2/11) pagi untuk menyambut kedatangan umat Islam dari berbagai daerah dan menuntun serta mengarahkan mereka ke lokasi salat Jumat. 

5. GNPF-MUI dan Polri bersepakat bahwa jika ada gerakan pada 2 Desember di luar kesepakatan yang sudah dibuat bersama, GNPF menyatakan itu bukan bagian dari 'Aksi Bela Islam 3', dan GNPF-MUI tidak bertanggung jawab, serta Polri, memiliki hak dan kewajibannya untuk mengambil langkah-langkah mengantisipasi dan mengatasinya. (Kld)

#AksiBelaIslam3
#Toleransi