Sao Paulo (Kaliandanews.com) - Wakil presiden klub Brazil
Chapecoense berjanji untuk membangun ulang tim dan kembali bermain tahun
depan, setelah kecelakaan pesawat terbang di Kolombia menewaskan hampir
seluruh skuad mereka.
Kecelakaan udara
terburuk di Kolombia dalam dua dekade ini hanya menyisakan lima orang
yang selamat ketika tim terbang untuk menghadapi Atletico Nacional dari
Medellin pada leg pertama final Piala Sudamericana, kompetisi klub
Amerika Selatan yang sepadan dengan Liga Europa.
Wakil
preside klub Ivan Tozzo mengatakan kepada situs Globoesporte Brazil,
bahwa ia berniat membangun ulang Chapecoense dan kembali bermain di Liga
Brazil tahun depan.
"Kami akan harus
merestrukturisasi klub, mendatangkan pemain-pemain baru, melakukan
banyak pertemuan dan memiliki banyak kesabaran untuk dapat tetap bermain
di Brasileiro, turnamen yang sangat penting bagi kami," kata Tozzo.
"Kami berniat meneruskannya pada tahun depan."
Pesawat
BAe 146 yang dicarter jatuh sekitar pukul 22.15 waktu setempat pada
Senin malam, dengan 68 penumpang dan sembilan kru pesawat. Pesawat itu
dilaporkan memiliki masalah-masalah kelistrikan dan mengabarkan situasi
darurat beberapa menit sebelumnya ketika mendekati tujuan, kata ofisial
bandara Medellin.
Meski pembicaraan
mengenai sepak bola telah membungkam para penggemar, pemain, dan ofisial
terkait tragdei ini, membuka awal baru bukanlah sesuatu yang asing bagi
klub ini.
Chapecoense bukanlah tim yang
diperhitungkan pada awal abad ini, namun mereka naik dari divisi keempat
ke divisi pertama hanya dalam waktu lima tahun, termasuk dua kali
promosi beruntun dalam semusim pada 2012 dan 2013.
Klub
kecil dari Chapeco di selatan Brazil ini akan mendapat dukungan untuk
kebangkitan mereka dari tim-tim senior lainnya, sekelompok tim yang
meminta agar klub itu tidak didegradasi untuk tiga tahun mendatang.
Dalam
pernyataan yang dipublikasikan oleh sejumlah klub papan atas negeri
itu, termasuk juara liga Palmeiras, para presiden klub juga mengatakan
mereka akan meminjamkan pemain-pemain untuk membantu Chapecoense dapat
kembali bermain.
"Ini adalah sikap
solidaritas minimal yang dapat kami jangkau pada saat ini, namun ini
merupakan pertanggungan hasrat yang tulus untuk membangun ulang
institusi ini dan bagian itu dari sepak bola Brazil telah hilang hari
ini," kata pernyataan tersebut.
Hanya tiga
pemain yang terbang ke utara untuk final Piala Sudamericana melawan
Atletico Nacional yang selamat dari kecelakaan di pegunungan di luar
Medellin.
Tawaran untuk membantu datang
ketika klub-klub di seantero Brazil menepikan sejenak rivalitas lamanya
untuk memperlihatkan solidaritasnya terhadap tim yang terkena musibah
itu.
Bahkan tim-tim yang merupakan musuh
bebuyutan bermain dalam balutan warna hijau di stadion-stadion mereka
dan mewarnai situs resmi mereka dengan warna hijau pada Selasa malam.
Corinthians,
yang sempat mengincar kesempatan untuk mewarnai lapangan mereka dengan
warna yang berbeda karena Palmeiras menggunakan kostum warna hijau,
mengubah situs resmi mereka menjadi berwarna zamrud.
Atletico
Paranaense mengabaikan sejenak rivalitas mereka dengan Coritiba untuk
mewarnai stadion mereka dengan warna hijau menggunakan cahaya lampu,
untuk menghormati para pemain dan staf Chapecoense.
Di
Rio de Janeiro, patung Kristus Sang Penebus disorot warna hijau di atas
kota, sedangkan istana kepresidenan di Brasilia juga bermandikan warna
hijau. (Antara)