Kalianda, KaliandaNews – Warga Desa Bulok Kecamatan Kalianda Lampung Selatan kembali menemukan bangkai penyu yang mati di pantai Teluk Nipah desa setempat, (21/05/17) pagi.
Seekor penyu mati di pantai Teluk Nipah |Foto: Istimewa |
Warga Desa Bulok menduga, matinya penyu tersebut disebabkan oleh jaring pukat harimau dan bom ikan nelayan ilegal yang belakangan kerap melakukan penangkapan ikan ilegal disekitar pantai Teluk Nipah.
“kami sering melihat aktifitas ilegal nelayan dengan jaring pukat harimau memasuki laut Teluk Nipah. Jaring Pukat harimau sangat dilarang karena bisa membuat terumbu karang, satwa laut dan penyu di Teluk Nipah terancam. Dan pagi tadi kami menemukan satu penyu lagi mati.” Ungkap Ketua Pokdarwis Desa Bulok Adi Gunawan kepada KaliandaNews.com.
Ia mengatakan, penemuan penyu mati oleh warga bukanlah yang pertama kalinya, sebab hingga saat ini sudah banyak penyu terdampar dalam keadaan mati. “semenjak ada aktifitas nelayan dengan jaring pukat harimau dan bom ikan beberapa bulan belakangan ini terhitung sudah puluhan penyu yang mati.” Terang Adi.
Ativitas nelayan disekitar Teluk Nipah | Foto: Istimewa |
Tak mau kejadian seperti ini terus terulang, Pokdarwis Desa Bulok sendiri sudah melaporkan kejadian tersebut kepihak yang berwenang sejak Jum’at (18/05/17) lalu. “Kita sudah lapor ke Dinas Kelautan dan Perikanan Lamsel dan juga TNI AL di Dermaga Bom Kalianda.” Jelas dia.
Jika ini terus dibiarkan tentu akan mengganggu ekosistem di perairan Teluk Nipah. (Kur)