Mitchell Mollison, Warga Australia yang Tertarik dengan Budaya dan Bisa Bahasa Lampung
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Selasa, 16 Mei 2017

Mitchell Mollison, Warga Australia yang Tertarik dengan Budaya dan Bisa Bahasa Lampung

Kalianda, KaliadaNews – Warga Lampung, khususnya Lampung Selatan patut berbangga dengan budaya dan bahasa daerah yang saat ini kita miliki.
Mitchell Mollison
Bukan tanpa alasan, saat ini mungkin kita sebagai orang Lampung asli maupun pendatang yang sudah lama tinggal di Lampung ada saja yang tidak bisa berbicara dalam bahasa Lampung, namun hal sebaliknya dilakukan oleh salah seorang warga Australia bernama Mitchell Mollison.

Sambil melakukan penelitian tesisnya di Lampung, ia juga rupanya tertarik dengan bahasa Lampung yang menurutnya menarik, bahkan ia mengatakan telah belajar bahasa Lampung sebelum pergi ke Indonesia.

“Saya suka bahasa Lampung, logat dalam bahasa Lampung ada mirip-miripnya dengan logat di Italia. Saya sudah belajar bahasa Lampung sebelum saya datang kesini, kebetulan ada salah satu dosen saya yang punya kamus bahasa Lampung.” Ungkap Mitchell kepada KaliandaNews.com.

Kepada KaliandaNews.com, Mitchell pun berbicara dalam bahasa Lampung, meski ada beberapa bahasa yang sulit dilafalkan secara fasih, namun apa yang dikatakan pria kelahiran Perth 25 tahun silam tersebut terdengar cukup baik.

“Cutik-cutik pandai bahasa Lepung, kidang pagun harus lamon belajar lagi.” Kata Mitc saat berbicara dengan bahasa Lampung.  

Meski hanya sementara di Lampung dan akan kembali ke Australia, Mitc mengaku akan terus belajar dan mendalami bahasa Lampungnya, sebab ia mengatakan meskipun penelitiannya akan selesai, namun ia tetap akan berkunjung ke Lampung jika suatu saat nanti punya kesempatan.

Saat iseng menanyakan apa hal yang paling disukai dan tidak disukai di selama berada di Lampung, Mitch mengungkapkan lebih banyak hal yang ia sukai daripada yang tidak ia sukai dari Lampung. “Disini orang ramah-ramah, saya suka kalau diminta untuk foto bareng, tapi bagaimana kalau kau diminta foto sampai dua puluh sampai tiga puluh kali sehari?.” Jawab Mitc sambil bercanda.

Mitchell Mollison sendiri adalah salah seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (Arts) di Monash Universitas yang sangat tertarik dengan kebudayaan di Lampung Selatan dan sedang melakukan penelitian tentang seni dan budaya khususnya tentang alat musik.

Mitc mengatakan berada di Indonesia sejak Agustus 2016 lalu dan kunjungan pertamanya di Lampung Selatan adalah saat menghadiri acara Haul Raden Intan II keratuan darah putih tahun lalu. (Kur)