Hobi Paralayang, Anggota DPRD Muara Enim Tewas Terjun Bebas Setelah Parasutnya Melintir
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Jumat, 06 Oktober 2017

Hobi Paralayang, Anggota DPRD Muara Enim Tewas Terjun Bebas Setelah Parasutnya Melintir

Anggota DPRD Muara Enim Tewas Terjun Bebas Setelah Parasutnya Melintir
Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Syaiful Iqbal Ashofa SH.| sumeks
Kaliandanews - Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Syaiful Iqbal Ashofa SH, 40, tewas mengenaskan, Kamis (5/10) sore, pukul 16.00 WIB.

Dia kehilangan nyawa saat menyalurkan hobinya berolahraga paralayang di Gunung Banyak, Kecamatan Songgokerto, Kota Batu, Malang.

Dilansir dari JPNN, Korban terjun bebas dari ketinggian sekitar 20-an meter, setelah parasutnya melintir karena diterpa angin kencang yang tidak beraturan (turbulensi).

Syaiful, warga Jl Tenggamus, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur yang punya lisensi olahraga ekstrem itu tak dapat mengendalikan parasutnya. Akibatnya, tubuhnya meluncur deras ke bawah.

“Kepala belakangnya terluka parah,” kata salah seorang penjaga launching paralayang, Imam, 32, yang ikut menemani jenazah korban sebelum dijemput pihak keluarganya.

Dijelaskan dia, korban mengudara (take off) pukul 16.00 WIB, dengan estimasi waktu 10-15 menit. Lalu angin berhembus kencang dan korban hilang kendali. “Tubuhnya tersangkut di pohon pinus, helmnya lepas, dan dia jatuh ke aspal jalan dari ketinggian 20 meter,” bebernya di RSU Karsa Husada, Kota Batu.

Nyawa anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan Muara Enim itu pun tak tertolong. Kasatreskrim Polres Batu, AKP Daky Dzul Qornain, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dugaan sementara, korban terjatuh dari ketinggian akibat parasut yang melilit. Penyebabnya kemungkinan besar karena diterpa angin besar. Salah satu risiko paralayang yakni ketika angin tidak beraturan.

“Untuk pastinya, kami masih lakukan penyelidikan,” ungkap Daky, tadi malam. Sementara itu, Setyohadi, petugas RS Paru Karsa Husada, menjelaskan, korban masuk ke RS, pukul 16.40 WIB.

Saat tiba, kondisi sudah meninggal. Luka terparah korban pada kepala bagian belakang. Diduga karena memang dia terjatuh ke aspal jalan di kawasan Songgoriti. ”Jenazahnya akan dibawa ke rumah sakit (RS) Saiful Anwar,” kata dia tadi malam.

Sementara itu, Husain Tarang, keluarga korban yang tadi malam ditemui di rumah sakit menjelaskan, dia mengetahui saudaranya itu meninggal dari grup WhatsApps (WA) keluarga pukul 20.00 WIB. Warga Malang itu kaget, antara percaya dan tidak.

Untuk memastikan kabar itu, dia pun mendatangi RS Karsa Husada. Informasi itu ternyata benar. ”Malam ini jenazah saudara saya ini akan diterbangkan ke Palembang,” jelasnya.

Darinya diketahui, Syaiful berlibur ke Malang sejak Rabu (4/10). Karena hobi olahraga paralayang, kemarin dia pergi Gunung Banyak untuk berlatih. Namun secara detail dia belum mengetahui kronologinya.

”Dia memang sudah memiliki lisensi paralayang,” bebernya.

Sementara itu Suasana duka menyelimuti keluarga H Syaiful Iqbal Ashofa, Anggota DPRD Muara Enim yang tewas dalam insiden olahraga paralayang di Batu, Malang, kemarin.

Puluhan orang terlibat membaca surat Yasin dan doa bersama di ruko tiga pintu yang beralamat di Jl Tenggamus, Kelurahan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur.

Di sanalah, almarhum H Syaiful Iqbal Ashofa tinggal.

“Kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya menunggu kedatangan jenazah almarhum,” ujar Darmin, 45, perwakilan keluarga, setelah yasinan.

Dia menjelaskan, jenazah almarhum rencananya akan diberangkatkan dari Kota Malang, pagi ini (6/10), pukul 08.00 WIB.

Sesuai permintaan keluarga, jenazah almarhum akan dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Muara Dua, usai salat Ashar atau sekitar pukul 15.30 WIB.

Istri almarhum, Hj Delpi Lisia Indah, 37, tak terlihat dalam pembacaan surat Yasin itu.

Dia begitu berduka sehingga mengurung diri dalam kamarnya. Sejumlah kerabat pun menemani, berusaha menghiburnya. H Suher, 61, ayah almarhum mengaku dapat kabar putranya meninggal dari sepupu Syaiful yang tinggal di Kota Malang. (Red)