Kisah Horor Pengunjung Spa di Harmoni, Ingin Coba Alat Fitness Malah Digoda Cowok!
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Selasa, 10 Oktober 2017

Kisah Horor Pengunjung Spa di Harmoni, Ingin Coba Alat Fitness Malah Digoda Cowok!

Malu bertanya sesat dijalan, itulah yang dialami salah seorang pengunjung T1 SPA yang terletak di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

Ditempat itu tindakan menyimpang yang melibatkan kaum LGBT kembali terjadi. Polisi menggerebek sebuah tempat spa yang digunakan untuk melangsungkan pesta spa pada Sabtu (7/10/2017). Diketahui, polisi menggerebek 51 pria gay yang sedang berpesta saat itu.

Tentunya, banyak kisah horor yang tersisa dari penggerebekan ini. Melansir dari Tribunnews.com, salah satunya adalah cerita seorang pengunjung yang hendak melakukan aktivitas gym di tempat itu.

Ia bahkan tidak menyangka tempat itu adala spa khusus gay.

Tentu saja ia merasa dirugikan lantaran salah masuk ke T1 Spa yang ternyata khusus gay tersebut.

Hal ini diceritakan oleh petugas keamanan di Komplek Plaza Harmonial bernama Taufik.

Ia menceritakan pada saat itu ada seorang pria yang hendak masuk ke tempat spa lain yang jaraknya tak jauh dari lokasi T1 SPA.

"Salah masuk, dia sudah bayar Rp 190 ribu, terus bilang 'Salah masuk saya'," ujar Taufik di Harmoni, Jakarta Pusat, Minggu (8/10/2017).

Pengunjung itu mengeluh ke Taufik.

Namun, menurut Taufik salah pengunjung itu sendiri tidak menanyakan ke petugas keamanan setempat.

"Kenapa tidak tanya-tanya ke satpam, 'iya saya mau masuk ke Delta Spa, ih geli gua'," cerita Taufik.

Tak hanya itu, Taufi juga sering mendengar keluhan pengunjung T1 SPA lainnya yang menyesal setelah memasuki tempat itu.

"Sering ada pengunjung yang ngeluh. Baru bayar Rp 165.000 buat fitness. Gak taunya di dalam digodain sama cowok," ungkap Taufik di lokasi, Minggu (8/10/2017).
Bahkan, banyak yang belum mencicipi fasilitas di tempat yang terdaftar sebagai tempat fitness tersebut, mereka langsunng pergi usai membayar paket fitness.

"Mereka bilang ke saya, 'hiii, geli gue, gak lagi-lagi dah'. Terus saya bilang ke dia, 'ya bapak lagian gak nanya dulu'. Habis bagaimana, dia juga gak tahu kalau tempat itu untuk penyuka sesama jenis," ujarnya.

Melansir dari Tribunnews.com, diketahui, tempat tersebut menjadi tidak cukup ramai dikunjungi lagi sejak kasus yang sama di Atlantis mencuat pada bulan Mei 2017 lalu.

Padahal sebelumnya, T1 Spa selalu ramai didatangi pengunjung hingga dini hari.

"Ya sejak kasus di Kelapa Gading itu tutupnya jam 11 malam di sini (T1 Spa)," ujarnya.

Diketahui, T1 SPA ini sudah beroperasi sekitar dua tahun. Selama dua tahun itulah, para pengunjung T1 SPA berasal dari berbagai kelompok usia, muda hingga tua.

Bahkan, mayoritas pengunjung T1 SPA disebut selalu menggunakan mobil.

T1 SPA biasanya beroperasi hingga pukul 23.00 WIB dan khusus malam Minggu buka hingga dinihari.

"Pada rapi-rapi. Ada yang buta, ada yang ABG-ABG. Yang sudah tua juga ada," ujar petugas tersebut dilansir dari Tribunnews.com kembali.

Hingga kini, dari penggerebekan T1 SPA, polisi sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka yaitu GG, GCMP, NA, TS, dan K.

Diketahui mereka adalah pemilik dan karyawan di tempat spa tersebut.

Keenam orang itu ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Pusat. Polisi juga masih memburu seseorang berinisial HE.

Mereka terancam dijerat Pasal 30 Jo Pasal 4 ayat 2 UU No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 256 KUHP tentang Prostitusi dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Setelah digerebek polisi, tempat spa empat lantai yang terdiri dari dua ruko itu berhenti beroperasi dan dipasangi garis polisi. (Red)