Lamsel Fair, Ada Karya Unik Milik Mahasiswa Lamsel
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Selasa, 21 November 2017

Lamsel Fair, Ada Karya Unik Milik Mahasiswa Lamsel

Dul Kahar menunjukan alat pemberi makan ikan otomatis

Kalianda, Kaliandanews – Lampung Selatan Fair 2017 baru saja ditutup, oleh Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan dan dihadiri oleh ribuan masyarakat, (20/11/17), Senin malam.

Dalam penyelenggaraannya, hampir sama dengan event-event sebelumnya yang selalu dibanjiri pengunjung sejak malam pertama dibuka 11 November lalu. Lamsel Fair 2017 juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung Selatan yang sudah menunggu-nunggu event tahunan itu.

Keinginan warga Lamsel pun dijawab dengan tuntas oleh Pemkab Lamsel, yang sengaja mendatangkan artis dangsut nasional seperti Ike Nurjanah, yang membuka kemeriahan Lamsel Fair 2017 di malam pertama Lamsel Fair dibuka.

Tak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai stand milik Pemkab maupun instansi yang ada di Lamsel serta pihak swasta. Selain itu berbagai dagangan dengan harga grosiranpun ikut menjadikan Lamsel Fair terus dikunjungi banyak masyarakat.

Di stand-stand, masing-masing instansi maupun pihak swasta yang terlibat berlomba menampilkan produk, program dan sosialisasi.Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) juga demikian. Dalam pameran tersebut rupanya ditampilkan juga salah satu karya Mahasiswa Lamsel yang memenangkan lomba Teknologi Berguna tingkat Provinsi Lampung. Teknologi tersebut cukup unik, dan diberi nama pemberi pakan ikan otomatis, sesuai fungsinya yang memang digunakan untuk memberi makan ikan tanpa harus repot-repot, tinggal atur kapan saja waktu ikan akan diberikan makan maka alat tersebut akan secara otomatis menumpahkan pakan ikan.

“Ini yang kita pamerkan adalah karya mahasiswa dari Kecamatan Jati Agung, yang ikut lomba dan menang di tingkat Provinsi. Tapi kebetulan waktu dilombakan di Palu belum berhasil mendapat juaa,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dul Kahar kepada Kaliandanews.

Ia menyebut, alat tersebut sebenarnya bukan hanya dipajang, akan tetapi memang dijual dengan harga kurang lebih tiga juta rupiah. “ada juga model yang lain, dia lebih murah dari ini,” Ungkapnya.

Ia berharap, kedepan banyak anak-anak muda di Lamsel yang memiliki karya inovatif yang bisa dipamerkan dan diproosikan kelak. “ini memang belum dipatenkan, mungkin nanti akan diurus hak patennya," pungkasnya.