Terkait Pungutan Komite MTsN 2 Lamsel, Ketua Komite Angkat Bicara
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Kamis, 07 Desember 2017

Terkait Pungutan Komite MTsN 2 Lamsel, Ketua Komite Angkat Bicara

Kepala MTs N 2 Lamsel Dahrul

Kalianda, Kaliandanews - Ketua Komite MTsN 2 Lamsel, Zulkifli Zen angkat bicara menanggapi pemberitaan disalah satu media terkait adanya pungutan dana yang dilakukan komite sekolahnya.

Zulkifli Zen menjelaskan, pungutan dana tersebut merupakan sumbangan yang telah mwndaptkan persetujuan dan disepakati oleh orang tua wali murid yang dipergunakan untuk membayar sejumlah gaji guru honor dan pegawai TU honor disekolah tersebut tahun ajaran 2017/2018.

"Dana itu juga dipergunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Selain itu, MTsN 2 juga akan mengadakan UNBK tahun depan tetapi belum ada kesiapan karena sarana dan prasarana belum mendukung, jadi kita musyawarahkan," kata Zulkifli, Kamis (07/12/12).

Ia melanjutkan, dilakukannya sumbangan tersebut dikarenakan bantuan yang selama ini diberikan pemerintah (bos) belum mencukupi untuk membayar gaji tenaga honorer.

"Sampai detik ini tidak ada yang telepon atau datang kerumah saya karena keberatan. Bahkan ada yang bertanya kapan akan mulai bayarnya, bagaimana cara pembayarannya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MTsN 2 Lamsel, Dahrul mengatakan, dalam rapat komite yang dilakukan beberapa waktu lalu itu melibatkan dirinya juga, karena pihak komite meminta pendampingan dari dirinya.

"Sumbangan tersebut sesuai dengan kesepakatan rapat komite sekolah dan orangtua murid pada tanggal 11 November 2017 lalu dan mayoritas setuju dengan semuanya," kata Dahrul.

Dahrul menjelaskan rincian besaran sumbangan tersebut, bagi kelas 7 sebesar Rp. 26 rb , kelas 8 Rp. 23.500 dan kelas 9 Rp 21 ribu persiswa. Berdasarkan pertimbangan, kelas 9 mengapa jumlahnya lebih sedikit karena mereka banyak kebutuhan dan akan mengikuti ujian.

"Ada pertimbangan tersendiri, bagi murid yang tidak mampu tidak kami minta sumbangan. Bagi orangtua yang anaknya lebih dari satu orang sekolah ditempat kami, hanya satu orang saja yang bayar," terangnya.

Dahrul menambahkan, hasil dari kesepakatan rapat beberapa waktu lalu itu sudah dibuat surat edaran yang telah ditandatangi oleh Ketua Komite dan Kepala Sekolah.

"Alhamdullillah orangtua murid tidak ada yang mnyatakan keluhan. Yang namanya rapat itu ada yang searah dan tidak searah itu sudah biasa, tapi yang diambil suara terbanyak, saat itu suara terbanyak menyetujui sumbangan tersebut," pungkasnya. (Kur)