Budaya Lampung Tampil di Bandung Lewat Sentuhan Mahasiswa
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Senin, 14 Oktober 2019

Budaya Lampung Tampil di Bandung Lewat Sentuhan Mahasiswa


BANDUNG, KALIANDANEWS – Mahasiswa Lampung yang menempuh ilmu di Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan kegiatan pentas seni budaya (Pensi) yang dilaksanakan di asrama mahasiswa lampung di Jl. Hasanudin Bandung, Minggu, (13/10/2019).

Dalam acara itu, ada beberapa tarian tradisional Lampung yang ditampilkan seperti Tari Bedana Lunik. Tari Bedana lunik adalah tari tradisional daerah Lampung yang mencerminkan tata hidup masyarakat Lampung sebagai perwujudan simbolis adat istiadat agama dan tata nilai lain yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat untuk mengungkapkan bahagia, gembira dan bersyukur.

Selain itu juga ada Tari Tuping, keanekaragaman budaya Lampung tersaji dengan lengkap dalam satu kesatuan yang menghibur pengunjung. Ketua pagelaran acara M.Rafli Zamzami menuturkan, acara pagelaran seni budaya Lampung itu merupakan kegiatan yang berlangsung setiap tahunnya.

“Kegiatan ini berlangsung setiap tahun dan dilakukan sebagai bentuk kepedulian Mahasiswa lampung dalam wadah Unit Budaya Lampung (UBALA) ITB di acara malam keakraban mahasiswa baru,” ujar M. Rafli.


Sementara itu, Ketua Ubala ITB Ilham Hasfi Ridho Oktafian menjelaskan tujuan kegiatan itu untuk mengenalkan, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan Lampung di Bandung dan membangkitkan semangat pergerakan kebudayaan Lampung di kalangan Mahasiswa.

Dilain sisi, Syafrial. SE Pengurus Lampung Sebuai yang ikut dalam kegiatan ini mengatakan, kegiatan ini sangat bagus untuk mempererat persaudaraan dan kesatuan mahasiswa lampung dirantau, dalam lingkup lingkungan kampus dan harapan organisasi organisasi UKM kemahasiswaan yang ada dikampus dapat merevitalisasi menjadi organisasi yang dapat memberikan kontribusi positif bagi lampung dengan lebih kreatif, inovatif dan energik.

“Ini patut kita apresiasi kegiatan seperti ini, apalagi salah satu cara yang mudah untuk merajut kebersamaan adalah lewat budaya lampung,” pungkas Syafrial. (Aj)