Tiap Bulan ada Ratusan Anak Masuk RSJ Gegara Kecanduan Gadget
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Rabu, 16 Oktober 2019

Tiap Bulan ada Ratusan Anak Masuk RSJ Gegara Kecanduan Gadget

Redaksi
Anak-anak asyik bermain gadget. Ist

Kaliandanews - Diera sekarang memiliki gadget adalah suatu kebutuhan, namun orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang gemar bermain  gadggame diet. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya. 

Melansir detikcom, Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari perilaku sehari-hari.

"Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina di Cisarua, Selasa (15/10/2019).

Lina mengatakan, jam yang dianjurkan tidak lebih dari dua jam. Ciri-ciri anak yang kecanduan biasanya memainkan gadget lebih dari enam jam perhari.

"Kemudian dia harus sampai berbohong untuk bisa pakai game itu. Kalau tidak main game membuat dia cemas, cemas itu karena tidak bermain game atau game yang membuatnya cemas, seperti lingkaran setan," katanya.

Ia pun menganjurkan orang tua segera memeriksakan kesehatan mental anaknya ke psikiater jika menemukan gejala dini tersebut.

"Pasien yang kecanduan bermain game itu, lebih mementingkan game-nya dari pada melakukan hal postif lainnya. Kalau anak-anak kan harusnya belajar tapi itu diabaikan," ujarnya.

"Agar mereka bisa lepas dari main game itu waktunya minimal tiga bulan. Itu merupakan terapi perilakunya untuk memutus paparan main game-nya," ujar Lina melanjutkan.

Anak mengamuk atau menangis ketika diambil paksa gadget yang dipegangnya, ujar Lina, hal tersebut juga menjadi pertanda bahwa anak sudah mulai kecanduan.

Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Provinsi Jawa Barat dalam sebulan rata-rata menangani 11 hingga 12 pasien anak dengan rentang usia 7-15 tahun, dan total saat ini ada ratusan anak yang ditangani. Mereka disebut mengalami kecanduan ponsel.

"Tidak hanya spesifik kecanduan game, ada juga karena YouTube. Ada remaja yang menonton YouTube seharian hingga muncul gejala psikologis," kata Lina. (**)