Komentar
BAKAUHENI, KALIANDANEWS - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto, menilai jajaran ASDP dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni terkesan kurang persiapan dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Kantor yang notabennya bertanggung jawab terhadap kesehatan di area pelabuhan tersebut belum memiliki persiapan yang memadai dalam upaya pencegahan corona virus disease (COVID-19) yang semakin hari semakin menambah daftar panjang penderita di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Nanang Ermanto saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Bakauheni bersama jajaran Forkopimda Plus. Terlebih yang mencengangkan, penumpang pejalan kaki yang baru turun dari kapal menuju pintu keluar pelabuhan, tidak dilakukan pemeriksaan saat barada di merak.
"Kondisi seperti ini sangat memperihatinkan. Saya tanya langsung ke penumpang, mereka mengaku tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan saat di pelabuhan Merak. Kita ini sebagai pintu gerbang pulau Sumatera. Jika tidak ada dokter, katakan. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Ini saya liat masih acak-acakan," Cetus Nanang dengan raut Wajah Geram.
"Saya meminta kita semua ada kepedulian. Jangan orang dari luar pulau yang sudah terjangkit, melewati bakauheni tidak diperiksa. Kita harus segera melakukan tindakan nyata. Jangan banyak-banyak rapat. Kita sekarang perlu aksi cepat. Koordinasi tanpa aksi percuma boss," Tegas Nanang lagi.
Terlebih kata Nanang, saat ini RS Bob Nazar sudah mendapati Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Pasien tersebut adalah supir truck asal Bengkulu yang melakukan pejalanan menuju Cirebon kemudian Jakarta dan menyebrang melewati Bakauheni dengan tujuan Jambi.
"Kita sudah melakukan kecerobohan. Satu orang supir truk asal Bengkulu, dari perjalanan Cirebon terus ke Jakarta selanjutnya menyeberang melewati Pelabuhan Bakauheni, sudah berada di Rumah Sakit Bob Bazar. Masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ini bahaya, jika pihak pelabuhan tidak maksimal dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona," Pungkas Nanang. (Red)