(Video) Pelayanan ASDP Bakauheni di Protes, Penumpang: Sudah 8 Jam Antri, Petugas Kabur!
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Sabtu, 04 April 2020

(Video) Pelayanan ASDP Bakauheni di Protes, Penumpang: Sudah 8 Jam Antri, Petugas Kabur!




BAKAUHENI, KALIANDANEWS - Pemberlakuan pembelian Tiket secara online PT. ASDP Pelabuhan Bakauheni di Nilai tak maksimal. Bagaimana tidak, penerapan sistem ini menyebabkan penumpukan kendaraan selama 8 jam lebih di pintu masuk pelabuhan.

Berdasarkan laporan penumpang yang diterima kaliandanews, penerapan sistem tiket online tersebut belum sepenuhnya memudahkan pengendara. Sebab, banyaknya pengguna kendaraan tidak mengerti cara penggunakannya, terlebih para sopir truck yang kebanyakan tidak memiliki Handphone Android.

"Ini aneh, pemberlakuan tiket sistem Online tanpa ada toleransi. Para supir banyak yang tidak siap, apalagi supir truck tidak bisa menggunakan pembayaran sistem online, karena tidak punya android. Alhasil semua pada Demo di depan Tollgate karena sudah mengantri berjam-jam," Kesal Roby salah satu pengendara roda empat, Sabtu (04/04/2020)

Menurutnya, seharusnya pihak ASDP lebih jeli dan siap untuk menghadapi hal-hal seperti ini. Sebagai contoh, pihak ASDP seyogyanya menerapkan tiket online di satu atau dua pintu dahulu dari delapan pintu yang ada, tidak semerta disamaratakan.

"Harusnya dari 8 pintu yang ada 1 atau 2 dulu yang pakai sistem online. Lah kalau semuanya langsung siterapkan? Hasilnya begini, berjam-jam orang ngantri. Terlebih, para petugas piket malah kabur menghindar. Bukannya memberi pelayanan dan solusi. Bahkan, ada pimpinannya pun tidak berani mengambil keputusan harus bagaimana," Cetus Roby.

Masih kata Roby, dirinya sudah mengantri sejak pukul 21.00 WIB, hingga pukul 6.30 WIB penumpukan di depan pintu masuk pelabuhan Bakauheni terus bertambah. "Belum lagi yang sudah ketakutan klo ada batasan tiket pesawat dan waktu boardingnya. Bisa-bisa hangus tiket kita. Saya sudah lapor ke Polda Lampung dan Paminal, tidak ada petugas sama sekali disini," Pungkas Roby. (red)