Konon Raja Mahmud Saat Memerintah dikelilingi Para Penjilat dan Penghasut
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Senin, 06 Juli 2020

Konon Raja Mahmud Saat Memerintah dikelilingi Para Penjilat dan Penghasut

Foto: Politikus Kawakan dan Politikus Muda


Penulis: Yunizar Adha

Catatan: Mohon kiranya tulisan ini dibaca sampai selesai secara berurutan dari paragraf satu ke paragraf lainnya.


Dibalik Setiap Bejana yang Retak Pasti Dia Sisipkan yang Manis

KALIANDA, SENIN (06/07/2020) - Satu bulan belakangan ini, Atmosfer Politik di Lampung Selatan cukup bisa di bilang menghangat. Baik itu dikalangan elite politik maupun di kalangan masyarakat biasa. Kabar dan Isu-Isu tak mengenakan kerap kali singgah ditelinga. Yah, meskipun hanya singgah lalu kemudian berganti lagi dengan Isu-Isu yang lain.

Hangatnya Armosfer politik di Lamsel ini bukan tanpa sebab, melainkan karena akan di gelarnya Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang. Berdasarkan informasi yang beredar, ada 3 Bakal Pasang Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung. Yakni, Nanang Ermanto - Pandu Kusuma Dewangsa (NE-PKD), Tony Eka Chandra - Antoni Imam (TEC-AI), Hipni - Melin (H-M). Meski ketiganya belum resmi di tetapkan sebagai paslon oleh KPU, namun ketiganya telah konsisten melakukan gerakan politik sejak beberapa bulan terakhir.

Oleh karenanya, semakin mendekati bulan Desember, suhu politik di Lamsel perlahan-lahan melonjak. Kenaikan suhu itu terasa tatkala diikuti dengan Isu-isu miring yang hinggap di masing-masing calon. Ya banyaklah isu-isunya, dari yang enak, tidak enak, sampai yang pahit. Terlalu banyak kalau di sebutkan satu persatu, capek ngetiknya. Kita ambil contoh saja pasangan NE-PKD. Kenapa contohnya Nanang? Ya karena dia pertahana, biasanya kalau pertahana lebih banyak mendapatkan serangan, jadi isunya lebih banyak.

Mulai dari Koalisinya Retak, yang membuat isu bersayap bahwa Nanang Lebih Memilih Aribun Sayunis Ketua Perindo Lamsel? Lalu kemudian Pandu Kusuma Dewangsa lebih memilih Bayana? Apakah hanya itu? Rasanya masih kurang HOT jika hanya itu. Surat Rekomendasi PDIP kabarnya tak kunjung diberikan kepada pasangan NE+PKD lantaran PDIP keberatan jika PKD Pandu sebagai Wakil. Masih adalagi, malah katanya lagi, Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan dukungan pada Nanang-Pandu dikabarkan menarik dukungannya dari Pandu dan akan menggantinya dengan Wahrul Fauzi Silalahi sebagai Calon Wakil Bupati lamsel.

Ntah darimana isu-isu tersebut, ataukah sengaja di buat? Ataukah memang sengaja di mainkan? Atau sengaja di buat Pecah? Hanya Allah yang tau kalau itu. Belum lagi ditambah terkait pencatutan nama, hingga penipuan bermotif perusakan nama baik PKD. Ada Oknum yang mengaku-ngaku sebagai PKD yang dengan frontal dan percaya diri menghubungi melalui sambungan telfon para kolega, relawan dan jaringan pemenangan Nanang-Pandu para kades bahkan masyarakat yang ada dilampung selatan. Kalau dipikir, hebat juga itu penelfon gelap bisa tau semua isi yang ada di dalam kepala dan perut si calon.

Tapi ya itu belum seberapa, dibandingkan dengan kabar satu minggu belakangan ini. Kabar itu tak lain, selain merapatnya Mantan Wabup Lamsel  Eky Setianto ke Bacabup H. HIPNI, SE, yang dimana kabarnya bahwa pak Eky sebagai Ketua Tim Pemenangan Nanang-Pandu, meskipun jabatan ketua itu belum secara resmi diberikan. Merapatnya pak Eky bukan tanpa alasan, melainkan karena Istrinya yang bernama Melin akan di gandeng Hipni sebagai Cawabupnya. Sungguh berlangsung Dramatis rupanya.

Berkenaan dengan itu, ya tidak perlu kita tanyakan lagi bagaiMana kondisi dan suasana kubu NE-PKD  kala menerima kabar tersebut. Bahkan, foto-foto mereka tersebar luas di Medsos usai melakukan pertemuan. Ditambah lagi foto-foto mereka sedang melakukan pertemuan khusus bersama Zulkifli Hasan Ketua Umum Partai PAN yang juga merupakan Putra Daerah Lampung Selatan, yang kiprahnya tidak diragukan lagi di kancah lokal maupun Nasional.

Wah, dengan begitu otomatis dong asumsi-asumsi elite politik dan masyarakat lamsel semakin tak karuan. Ada yang membela, ada yang menghujat ada yang meremehkan ada yang bilang musuh dalam selimut, ada yang bilang strategi jitu untuk mengecoh strategi lawan. Yah banyak lagi asumsi-asumsi yang bertebaran, terlalu banyak jika di sebutkan.

Sekali lagi, ini adalah politik, kadang kawan menjadi lawan atau lawan menjadi kawan. Kadang Bisa membuat kejutan kadang pula bisa menjadi terkejut. Kadang ada yang membuat Baper kadang ada yg didibuat Baper. BAPER (Bawa Perasaan). Emang dasar politik, Emang kadang-kadang.

Kurang lebih baru satu minggu belakangan ini Bumi Khagom mufakat di buat terkejut dengan adanya kabar tersebut. Lalu pada Minggu (5/7/2020), tepatnya semalam sekitar pukul 20.00 WIB, video Nanang-Pandu tengah bercanda tawa tersebar di jagat medsos, mungkin tujuannya untuk memperlihatkan bahwa keduanya tetap solid dan baik-baik saja.

Tak hanya itu, pada pukul 21.00, sebuah video baru yang nampak bersama Hendry Rosyadi, Nanang, dan Pandu sedang asik tertawa, ntah apa yang di tertawakan. Bersamaan dengan itu, kabar baru muncul bahwa Hendry Rosyadi di dapuk menjadi Nahkoda tim pemenangan pasangan NE+PKD pada Pilbup lamsel 2020.

Lagi-lagi dengan adanya kabar itu, elite politik dan masyarakat di lamsel kembali di buat terkejut. Kok terkejut? Ya wajarlah, satu tahun belakangan ini, Isu Perpecahan antara Hendry Rosyadi dan Nanang Ermanto sangat kental. Keduanya nampak tak akrab lagi usai Nanang menjabat sebagai PLT Bupati Lamsel, belum lagi Nahkoda PDIP Lamsel di ambil alih oleh nanang, belum lagi setelah Nanang daftar Bacabup di kantor DPC PDIP Lamsel, Hendry Rosyadi juga ikut mendaftar, seperti terkesan adanya perlawanan dan masih banyak lagi kabar tentang perpecahan lainnya. Kalau saya tidak salah, dulu bang Hen di arak dengan ciri khas adat lampung saat pengembalian berkas. Begitu juga nanang, diarak oleh ratusan Srikandi PDIP. Sungguh sama-sama keren kala itu.

Tapi yah, yang lalu biarlah berlalu. Kita tidak tau perpecahan itu memang mengakar dari hati atay tidak. Yang pasti setau saya, antara Nanang dan Hendry, keduanya punya hubungan emosional yang tinggi bahkan seperti keluarga layaknya abang dan adik. Karena keduanya bersama-sama merintis karir politik from Zero to Hero.

Disini saya tidak akan membahas peta politik atau memihak satu sama lain. Saya hanya ingin menceritakan sebuah kisah dari buku yang sudah tamat saya baca bertahun-tahun yang lalu. Judul bukunya adalah (.........), mohon maaf judulnya saya senyapkan, karena konon katanya yang baca bukunya bisa goyah imannya. Makanya bukunya di tarik dari peredaran. Kalau mau tau judulnya bisa japri saja lewat WA. Hehehe.

Salah satu isi buku ini bercerita tentang sebuah Kerajaan milik sebut saja Nama Rajanya A yang memiliki kekuasaan luar biasa luasnya. Kemudian Raja A punya pengikut atau panglima bernama B. Kerajaan tersebut memiliki berbagai Macam jenis Umat di dalamnya. Namun pada suatu hari sang Raja memerintahkan Panglima tersebut untuk tunduk pada salah satu rakyatnya. Singkat cerita, sontak panglima tersebut kaget dan dia membangkan tidak mau mengikuti perintah Raja. Sebab menurutnya, merekalah yang harus tunduknpadanya, sampai akhirnya dia di Usir dari istana.

Sebelum iya meninggalkan istana, Raja dan panglima tersebut membuat sebuah perjanjian, dan tidak ada yang tau isi perjanjian tersebut selain mereka berdua. Setelah meninggalkan istana, sang panglima bertemu dengan sosok pendeta yang mencemoohnya lantaran ia diusir dari istana karena keangkuhannya dan pembangkangannya. Namun Panglima itu tak tinggal diam dan dia berkata "Dibalik Setiap Bejana yang Retak Pasti Dia Sisipkan yang Manis".

Kemudian ia bercerita kepada sang pendeta, Ingatlah kisah benyamin putra Ya'kub, ketika ia menemani saudara-saudaranya ke mesir dan mereka di undang sebagai tamu oleh seorang raja mesir. Selama penjamuan berlangsung, sang raja memanggil Benyamin untuk berbicara emat mata dengannya. 'Ketahuilah', aku ini sebenarnya Yusuf, saudaramu yang telah lama hilang.

Jangan katakan pada saudaramu yang lain bahwa kau telah menemukan aku, jangan pula kau katakan bahwa aku masih hidup. mereka telah berlaku jahat dan bersekongkol melawanku. Akan ku tahan kau disini dengan sebuah siasat agar mereka ingat bagaimana mereka menyusun siasat bagaimana mereka menyusun siasat untuk menipu ayah kita. Setelah itu barulah aku akan mengungkap identitasku yang sebenernya kepada mereka.

Ke esokan paginya, Yusuf membekali mereka dengan bahan makanan. Diam-Diam ia juga menyelipkan gelas miliknya di antara barang-barang Benyamin. Setelah beberapa saat, pasukan berkuda Yusuf menghentikan kafilah para putra Yakub. Anak buah Yusuf langsung melancarkan tuduhan, 'Kalian adalah Pencuri yang telah merendahkan martabat dengan menyimpan barang milik tuan kami tanpa izin'.

Lewi (Rombongan Benyamin) berkata, ' Apa yang hilang?

'Gelas tuan kami, yang terbuat dari emas,' jawab orang-orang Yusuf. 'Kami akan menggeledah perbekalan kalian. Jika kami temukan gelas itu, si pencuri akan kami seret sebagai tawanan tuan kami dan ia tak akan pernah kembali.'

Lewi Berkata, 'Silahkan saja, kami sungguh tak bersalah,'

Saat mereka menggeledah barang-barang Benyamin, tentu saja mereka menemukan apa yang mereka cari tersembunyi disitu. Ini membuat Lewi menjerit antara kaget dan ngeri melihatnya. Pasukan berkuda Yusuf segera menahan benyamin dan mengembalikan ia pada tuan mereka. Inilah Yusuf bersiasat melawan saudara-saudaranya. Dimana berkah bagi seorang bisa tampak sebagai kutukan bagi yang lain.

'Wahai Benyamin!' Pekik lewi memelas. 'Kenapa kau sampai Mencuri?'

Tapi Benyamin tak protes sedikit pun. Ia malah berkata, 'Jika orang mesir itu sampai memenggal leherku, akan ku genangi tamannya dengan darahku.'`

Panglima memotong ceritanya sejenak, menepuk-nepuk dadanya yang besar dan bidang. "Nah, aku adalah orang yang setia pada pada kesejatian perintah yang sesungguhnya, bahkan jika harus tampak seolah-olah membangkang.'

Kisah lain Lanjut Sang Panglima (B) bercerita,

"Konon Raja Mahmud selama memerintah dikelilingi oleh para penjilat dan penghasut. Setiap senyuman yang ia temui rasanya menyimpan kebencian. Ia tidak bisa mempercayai siapapun di istana, kecuali sang putra mahkota yang ia cintai lebih dari hidupnya sendiri.

Pemuda inipun bisa mencium bahaya di istana, dan pada suatu hari ia berkata pada ayahnya, 'Ayahanda, mari kita pura-pura bertengkar dan kita tunjukan pertengkaran kita terang-terangan. Pada saat itu, mereka yang diam-diam membenci dan ingin menghancurkanmu pasti akan segera menariku dalam rencana mereka.'

Sang ayah awalnya merasa ragu, melihat betapa bahayanya hal ini bagi si anak. Tapi si anak bersikeras dan akhirnya sang Raja Menyetujui. Di Hadapan banyak pejabat istana, Sang Raja dan Putranya mulai bertengkar dan saling berteriak. Tapi tak ada seorangpun yang mendekati putranya karena ia amat dikenal sangat mencintai ayahnya.

Putra Mahkota Berkata, 'Ayahanda, penjarakanlah aku agar para penghasut berfikir bahwa pertengkaran kita memang Sungguhan. Barangkali saat itu mereka akan membuka kedok mereka padaku.'

Lagi-lagi sang Raja Mahmud ragu, karena ia jelas tak ingin melihat anaknya dipenjara. Tapi sekali lagi si anak bersikeras dan akhirnya luluh. Setelah beberapa bulan mendekaam di penjara, si anak mengirim sepucuk surat rahasia pada ayahnya. 'Ayahanda, tak ada yang percaya kalau pertengkaran kita sungguhan. Jatuhkanlah hukuman yang mengerikan buatku, agar mereka lebih yakin. Suruh para prajurit ayah untuk mencambuk dan menghukum mati diriku. Dengan begini, para pembenci ayah pasti segera akan membelaku.'

Ketika sang Raja menerima isi pesan tersebut, ia memekik ngeri. 'Bagaimana Mungkin kulakukan hal ini?'

Beberapa bulan berlalu, si anak tetap merana di penjara, sementara sang Raja masih ragu untuk menjatuhkan hukuman. Akhirnya, si anak mengirim pesan lagi kepada Mahmud, "Jika Ayahanda tak segera memerintahkan agar aku dihukum cambuk, maka sia-sialah penderitaaanku selama ini. Segera jatuhkan hukuman. Jangan sampai kelembekan hati ayah terhadapku malah jadi penghalang.'

Sekali lagi sang ayah terpaksa menuruti kemauan anaknya dan menjatuhkan hukuman. Segera saja para pembenci sang Raja bergabung membela Putra Mahkota. Setelah bebas. sang putra mahkota mengumumkan pemberontakan secara terbuka. Ia berjanji untuk menggantikan posisi ayahnya.

Rakyat tentu saja mengutuk habis-habisan si anak. Tapi seluruh musuh sang raja, baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi, dengan bersemangat menjilat si anak. Sementara itu, si anak juga tak putusnya mengirimkan pesan rahasia dan membeberkan segalanya kepada sang raja. Dengan demikian, si anak berhasil melindungi ayahnya, sekaligus merontokan kekuatan oposisi.

Rakyat yang mencintai Mahmud dengan segera membenci si anak, tanpa sama sekali mengetahui duduk perkaranya yang sebenarnya."

Lau sang Panglima (B) berkata lagi,"Jadi, aku sebenarnya melakukan apa yang dia Perintahkan, dan aku sepenuhnya patuh pada ke inginananya. Mau bagaimana lagi? Tak ada ruang yang luput dari kekuasaannya, karena aku bukanlah tuan bagi keinginanku sendiri. Jika Ku turuti ke inginanku, sudah pasti akan ku jaga kedekatan dengannya, dari melakukan kesalahan konyol semacam itu, tak peduli berapapun harganya.

"Istananya penuh dengan para penjilat yang mencintainya karenaTakut. Sang Raja telah memberiku kuasa demi menyingkap kuasanya yang agung. Kekuasaaanku tentu saja samar; karena semua adalah miliknya. Tapi Melalui aku, dia meninggikan dan memuliakan dirinya. Dengan berperang melawanku, sekalian juga dengan itu Rakyatnya akan lebih tangguh dan terbukti kepatuhannya," Pungkas Certia sang Panglima kepada Pendeta tersebut.

Sekali lagi, tulisan ini hanya sebuah cerita, tidak ada motif apa-apa. Jika ada kesamaan dengan kisah hidupnpara pembaca mohon dimaafkan. Semoga dari isi cerita kita kita semua bisa mendapatkan manfaatnya. Amin. Tabik Punnnnnnn.

Mungkin ada benarnya juga kata Pepatah:

JANGAN MENILAI BUKU HANYA DARI SAMPULNYA

Mungkin bisa saja yang tadinya membuat KEJUTAN justru malah bisa berbalik TERKEJUT.

Bersambung......