Wahrul mendatangi lokasi nelayan di Pantai Batu Putih Bahari. Kegiatan berolahraga ini rutin dia lakukan setiap pekannya. Bahkan pihaknya mengunjungi masyarakat berkeliling kecamatan untuk sekaligus menyerap aspirasi.
“Jadi kegiatan kita ini rutin, setiap kecamatan sambil nampung aspirasi warga sambil berolahraga,” kata anggota dewan dari daerah pemilihan Lampung Selatan ini.
Menurut dia, para nelayan banyak yang mengeluhkan kerumitan dan kendala dalam berlayar. Hal ini tentu saja membutuhkan perhatian yang lebih dari pemerintah agar kesejahteraan nelayan bisa meningkat. Melalui serap aspirasi ini, kata Wahrul, dia bisa melakukan kroscek apa yang menjadi kekurangan-kekurangan, termasuk aspirasi para kelompok nelayan yang mengharapkan infrastruktur pendukung keberlangsungan mereka saat bekerja.
Usai bersepeda, Wahrul dan rombongan mengunjungi agrowisata melon Tanitu Keren di Lebungnala, Ketapang. Dia mengapresiasi petani lokal yang secara mandiri menanam melon menjadi agrowisata.
"Ini menjadi bukti kejayaan petani. Keren, produktif, dan sejahtera. Melon yang dihasilkan juga besar dan segar. Pemerintah harus support," ucapnya.
Owner agrowisata melon Tanitu Keren, Untung Suprayitno mengatakan, awalnya lahan seluas 1,25 hektare merupakan pertanian biasa. Tapi karena pemasaran komoditas pertanian agak susah, harga lebih tinggi ke pengepul, dan harga jual kian jatuh, maka dia banting setir membuat agrowisata.
"Maka saya mengembangkan petani sekitar. Apalagi melon berpotensi di bidang agrowisata," kata Untung. Benar saja. Dalam sehari, terlebih saat akhir pekan, sedikitnya 250 pengunjung berwisata ke agrowisata melon ini.
Sementara, Camat Ketapang Madroi mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap agrowisata melon ini luar biasa.
"Dengan melon ditampilkan sebagai agrowisata seperti ini, lebih mudah dijangkau masyarakat. Apalagi masyarakat lebih suka langsung ke lokasi dan memetik sendiri. Mudah-mudahan bisa berkembang komoditas jenis lain," pungkasnya. (*)