KALIANDANEWS, PENENGAHAN - Siswa SMA KEBANGSAAN Kabupaten Lampung Selatan, FRANS TIMOTHY PRAWIRA SIALLAGANS, tak pernah menyangka akan terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional.
Frans Timothy Prawira Siallagan
merupakan anak dari pasangan Bpk Evinater Siallagan dan Ibu Sry Susanty Hutasoit, Ia berhasil mengalahkan banyak calon lainnya.
Frans sendiri mengaku memberanikan diri mengikuti seleksi anggota Paskibraka Nasional karena memang aktif di ekstrakurikuler paskib di SMA kebangsaan yaitu di sebut TONPARA dibawah pembinaan Sertu Yus Karyanto anggota koramil 421-03/ penengahan kodim Lampung Selatan
Frans menceritakan awal mula mengikuti seleksi paskibra di sekolahnya dan tiada firasat bisa lolos ke Paskibraka Nasional.
"saya tidak ada firasat bisa tembus ke Paskibraka Nasional dan Saya tidak pernah menyangka bisa sampai sejauh ini. Awalnya yahanya ikut tes saja tahap bertahap aja sih, karena kan saya ikut eskul paskibra yang di sebut TONPARA juga di sekolah. Coba daftar di sekolah, dan lolos seleksi di sekolah langsung ikut deh tahapan seleksinya," ucap Frans
Awalnya, frans mengikuti seleksi tingkat sekolah dan lolos, Kemudian mengikuti seleksi di tingkat kecamatan dan kembali lolos, Ia kembali lolos di tingkat kabupaten.
Selanjutnya, Beragam tes dilewati frans. Mulai dari tes kesehatan, psikolog, kesenian, bahas Inggris, Smapta dan parade.
Sersan Satu (sertu) Yus Karyanto anggota koramil 421-03/ pnh Pelatih eskul paskibra yang di sebut TONPARA di SMA Kebangsaan telah melatih gerakan dasar peraturan baris-berbaris.
"Para siswa di SMA Kebangsaan ini ada wakil Paskibraka yangdi sebut TONPARA yang saya latih mereka gerakan ditempat, jalan ditempat, penghormatan, langkah tegap, cara menaikkan bendera, dan bagaimana membawa baki," kata Yus.
Sersan Satu (sertu) Yus Karyanto anggota koramil 421-03/ penengahan, Lampung Selatan yang sehari-hari sebagai Babinsa di kecamatan Penengahan menyampaikan bahwa syarat anggota Paskibraka antara lain ketahanan fisik dan keterampilan baris berbaris maka perlu latihan intensif yang dilakukan,
"Sejauh ini fisik mereka tidak ada masalah, cukup prima, dan alhamdulillah adik-adik kita lolos seleksi ke Nasional, dan akan mengikuti pengibaran di istana negara nantinya, suatu kenangan adik kita bisa lolos ke nasional, dan perjuangan adik kita ini ya tes atau seleksi dari sekolah, lalu seleksi kecamatan, terus seleksi kabupaten dan lanjut seleksi provinsi," pungkas yus. (AD)