KALIANDANEWS, KALIANDA - BPBD Lampung Selatan bersama sejumlah NGO seperti ADPC dan Paluma Nusantara, menggelar sosialisasi mitra tangguh bencana melalui program “Strengthening Partnerships for Community Resilience in Indonesia and Timor-Leste (SPRINT)” di Aula Rajabasa, Setdakab Lampung Selatan pada Jumat (12/1/2024).
Program SPRINT ini ditujukan untuk menangani permasalahan pembangunan di wilayah sasaran dengan memanfaatkan potensi lokal dan meningkatkan peran masyarakat dalam mengurangi risiko bencana.
Program SPRINT juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga, kepemimpinan, dan teknis organisasi lokal di wilayah sasaran, sehingga masyarakat dapat menjadi aktor utama dalam menciptakan komunitas yang siap menghadapi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan, Ariswandi menyampaikan, sosialisasi tersebut diikuti oleh berbagai pihak, termasuk OPD terkait, perwakilan camat, mitra bentala, aparatur desa, PKK desa, perguruan tinggi, dan undangan terkait.
“Kolaborasi yang melibatkan beragam stakeholders ini mencerminkan komitmen bersama untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana di Lampung Selatan,” kata Ariswandi.
Ariswandi menambahkan, masyarakat, perempuan dan kelompok rentan juga menjadi fokus utama agar bisa berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan adalah prioritas dalam program SPRINT ini.
“Keterlibatan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana adalah langkah penting, karena program ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam membangun Desa Tangguh Bencana,”tutupnya. (Kmf/Adn)