Perang Sarung Rupanya Sudah Janjian, Sempat Kejar-Kejaran, Hingga 1 Anak Tewas! Begini Ceritanya
-->
Kategori Berita

Label

Iklan

Header Menu

Rabu, 20 Maret 2024

Perang Sarung Rupanya Sudah Janjian, Sempat Kejar-Kejaran, Hingga 1 Anak Tewas! Begini Ceritanya


KALIANDA, KALIANDANEWS - Polres Lampung Selatan menyebut Perang sarung bermula dari korban bersama teman-temannya Desa Kecapi, berjanjian dengan anak-anak dari Desa Pematang yang letaknya bersebelahan, untuk berkumpul melakukan permainan perang sarung yang tidak jauh dari lokasi lapangan voli.


"Sempat dibubarkan oleh seseorang namun masih terjadi kejar-kejaran terhadap korban dan teman-temannya, sehingga mengakibatkan korban LRF (13) meninggal dunia dikarenakan mati lemas ya," Terang Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi


Video: Perang Sarung Remaja Desa Kecapi Pematang Kalianda, 1 Orang Meningal di Tempat


Lanjut Yusriandi menerangkan, motif perang sarung ini karena ada ajakan dari rekan korban melalui pesan Whatsapp. Hingga saat ini penyidik  masih mengumpulkan alat-alat bukti yang digunakan oleh para pepelajar dalam perang sarung tersebut.


"Kita masih terus mendalami, mencari bukti-bukti permulaan yang cukup, siapa saja yang patut diduga melakukan perbuatan tindak pidana kekerasan terhadap korban. Ini kita masih terus berkelanjutan ya jadi mohon waktu mohon bersabar, karena cukup banyak yang kita ambil keterangan, kita harus melengkapi alat bukti yang cukup," Tambah Yusriandi.


Paska kejadian tersebut, Polres Lamsel gerak cepat mendatangi tokoh-tokoh dari kedua desa untuk memberikan himbauan agar tidak meluas. Kemudian Polres Lamsel melakukan pemeriksaan terhadap 22 orang saksi dan kemungkinan bisa dinaikkan status perkara ke penyidikan.


Pemeriksaan mengambil keterangan dan klarifikasi terhadap 22 saksi yang masih di bawah umur dan masih duduk di bangku SMP dan SMA dari Desa Kecapi maupun Desa Pematang. 


"Ini kan banyak, kita betul-betul memilah siapa-siapa saja 22 orang ini takutnya temannya korban sendiri, perang sarung ini kan asal. Maka kita harus bisa mendudukkan betul anak-anak ini siapa yang patut diduga sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," Kata Yusrin.


Hasil Autopsi korban di RS Bob Bazar Kalianda, korban  dinyatakan meninggal lemas dikarenakan trauma benda tumpul di kepala, kemudian memar di punggung dan luka pada lutut.


"Untuk hasil resmi masih menunggu hasil uji dari laboratorium kita juga masih mencari tahu alat apa yang digunakan saat perang sarung, apakah hanya sarung saja, atau ada sarung yang dibuntal bahkan ada yang diisi batu. Itu yang masih kita dalami,” ucapnya," Pungkasnya. (Red)