![]() |
Kepala dinas PP dan PA (tiga dari kiri) saat berbincang dengan keluarga korban |
Kalianda,
Kaliandanews – Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PP dan
PA) Lampung Selatan, mengaku baru mendapatkan laporan terkait adanya salah
seorang siswi di Lamsel yang hamil sembilan bulan.
Usai mengetahui kasus tersebut, Kepala Dinas PP dan PA
Lamsel, Rini Ariasih langsung mendatangi kediaman korban di Kecamatan Sragi
untuk melihat secara langsung kondisi korban pelecehan seksual yang
mengakibatkan si korban hamil sembilan bulan dan hanya menunggu hari untuk
melahirkan, (15/01/18).
“Alhamdulillah siang tadi kita sudah mendatangi keluarga
korban di Sragi,” kata Rini kepada Kaliandanews.
Ia mengatakan, saat ini korban terpaksa harus berhenti
sementara lantaran kandungannya sudah sangat besar, namun PP dan PA Lamsel
mengatakan akan menjamin, korban tetap akan kembali menempuh pendidikan sekolah
menengah kejuruan yang sedang ditempuhnya.
“Kita upayakan tahu depan korban tetap sekolah dan pendampingan
secara psikologis tetap kita lakukan. kemudian hak mendapatkan pendidikan tidak
akan hilang, kita akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan agar si korban dapat
terus menempuh pendidikan,” terang mantan kepala dinas ketahanan pangan Lamsel
tersebut.
Tak hanya pendidikan saja, si jabang bayi yang masih dalam
kandungan juga dikatakan oleh Rini akan mendapatkan hak yang sama dengan
anak-anak lainnya jika nanti korban sudah melahirkan, seperti mendapatkan akte
kelahiran dan lainnya. “Hak anaknya juga akan kita koordinasikan degan disduk
capil,” ungkapnya.
Sementara, untuk memulihkan psikologis si korban, PP dan PA
Lamsel juga akan mendatangkan psikolog untuk memulihkan mental korban yang
mungkin saja sangat terguncang. Selain itu pendampingan juga akan terus
dilakukan.
“Kalo untuk proses hukum kami serahkan kepada polisi, kami
lebih kepada pendampingan dan pemulihan pasca trauma. Pendampingan secara
psikologis, kami sudah minta bantuan ke provinsi untuk mendatangkan psikolog ke
rumah korban,” terangnya.
Rini juga mengimbau kepada orang tua yang memiliki anak
dibawah umur khususnya perempuan, untuk terus mengawasi dan lebih mendekatkan
diri dan terbuka dengan anak.
“Harapan kami bagi orang tua selalu dapat mengawasi, dekat dengan anak agar bisa mengkontrol. Penanaman
nilai agama juga harus diberikan kepada anak,” pungkas dia. (Kur)